Sabtu, 06 Desember 2008

Jumlah pakan yang tepat

PAKAN
Jumlah pakan yang tepat

Jumlah pakan yang diberikan untuk burung harus mencukupi kebutuhan, tetapi tidak berlebih. Jumlah yang cukup ini biasanya dapat diperkirakan berdasarkan pengamatan dan pengalaman sehari-hari pada burung peliharaan. 

Pakan diberikan dua kali sehari, pagi dan siang hari. Pada pagi hari biasanya jumlahnya lebih banyak daripada pakan yang diberikan pada siang hari karena pada pagi hari burung lebih aktif makan. 

Setiap hari pakan harus diganti dengan yang baru, terutama bila pakan berupa buah-buahan karena buah yang sudah basi dapat menyebabkan burung menjadi sakit.

Jumlah pakan yang dimakan seekor burung dalam sehari sangat tergantung pada faktor-faktor berikut:

1. Berat badan burung

Berat badan burung berkisar dari burung kolibri yang berbobot sekitar 10 g sampai burung unta yang berbobot sekitar 100 kg. Burung darat dengan bobot 100—1.000 g dapat makan sebanyak 5—9% dari berat tubuhnya dalam sehari, sedangkan burung berkicau yang berbo-bot 1—90 g dapat makan sebanyak 10—30% dari bobot badannya per hari.

2. Jenis pakan

Jenis pakan juga mempengaruhi jumlah pakan yang dimakan burung. Burung pemakan biji, misalnya, dapat makan per hari scbanyak 10% dari berat badannya. Sementara burung pemakan serangga mampu makan sebanyak 40% dari berat badannya. Hal ini terjadi kare-na serangga lebih banyak mengandung air daripada biji-bijian.

3. Umur burung

Umur burung juga berpengaruh terhadap jumlah pakan yang dimakan seekor burung dalam sehari. Burung dewasa akan memakan pakan sekitar 10—40% dari berat badannya, sedangkan anak burung dapat makan sebanyak berat tubuhnya sendiri dalam sehari.

4. Tingkat metabolisme tubuh

Burung yang berukuran kecil, seperti burung penghisap madu dan burung kacamata, mempunyai nilai metabolisme tubuh yang lebih besar daripada burung yang berukuran besar seperti poksai, jalak, atau kasuari. Dengan demikian, burung-burung kecil ini juga memerlukan jumlah pakan yang lebih besar daripada burung-burung besar.

Jumlah pakan yang diberikan juga berkaitan dengan luas sangkar tempat hidup burung. Jika burung menempati sangkar yang kecil maka pakan yang diberikan lebih sedikit dibandingkan dengan pakan yang diberikan kepada burung yang menempati sangkar yang lebih besar. Hal ini dapat dimaklumi sebab di dalam sangkar yang kecil energi yang dikeluarkan burung relatif kecil jika dibandingkan dengan burung yang menempati sangkar besar.

Di samping faktor-faktor yang telah disebutkan, burung juga mempunyai selera terhadap suatu jenis pakan. Gejala ini disebut sebagai palatabilitas. Gejala palatabilitas ini tergantung kepada beberapa faktor yaitu satwa yang bersangkutan, pakan kesukaannya, kondisi pakan yang diberikan (dalam keadaan segar atau sudah basi), serta kesempatan memilih pakan yang lain.

Penelitian menunjukkan bahwa pakan yang paling digemari oleh burung pemakan serangga adalah kroto basah, kemudian ulat hongkong, disusul oleh pepaya, dan terakhir atau pakan yang paling tidak disukai burung adalah kroto halus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar